Monday, April 13, 2009

Life for Die...

Hidup untuk mati... Kata2 yang mungkin kedengaran sangat ironis. Tapi, harus lo sadari bahwa hal itu benar adanya.

Seperti hujan yang diikuti pelangi, seperti makan yang diikuti kenyang. Ikatan itulah yang dimiliki oleh hidup dan mati.

Hidup dan mati beriringan dalam diam. Saat lo hidup, saat itu juga lo harus siap mati. Karena kapan kematian itu datang, nggak ada satupun yg tau. Yg lo tau hanyalah, saat dia datang, lo g bisa men-delay atau mem-postponenya. Lo cuma bisa ikut kedalam kematian itu.

Hidup yg lo jalani, akan berujung pada satu hal yg sama bagi tiap orang. Kematian.

Saat bayi lahir, Tuhan sudah menggoreskan penanya di catatan takdir. Mencatat waktu kapan bayi yg akan menjadi dewasa itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Hidup untuk mati...
Mereka bukan pilihan lo. Mereka itu hal yang dipilihkan Tuhan untuk lo. Mulai dari kapan, dimana, dan bagaimananya, Tuhan yang mengatur. Tuhan yang memilihkan untuk lo. Dia yang menghidupkan dan Dia juga yang mematikan.

Hidup adalah jalan menuju mati. Lo hidup untuk mati. Karena itu, ingetlah selalu kalo kematian itu mengawasi dibalik bayang2 lo. Menunggu waktu yang tepat untuk menutup hari2 lo di dunia ini.

Tapi, kematian itu sendiri adalah hal yang iseng menurut gw. Karena terkadang, semakin lo pengen mati, semakin lama lo akan hidup dan semakin sulit jalan lo u/ memperoleh tidur abadi itu. Iseng bukan?

So, di tidur malam lo kali ini. Renungkan hidup lo, nikmati tarikan nafas dan detak jantung yg Tuhan berikan pada lo. Ingat2 hal2 berharga dalam hidup lo. Karena lo nggak tau, apa lo bisa bangun lagi esok pagi dan menikmati lagi apa yang Tuhan berikan pada lo hari ini dan hari2 yg lalu.

Quote : kalo lo tau lo mati besok, masihkah lo ngotot nggak bersyukur?

No comments:

Post a Comment